Kuliner

Krupuk Gambir

Bagi masyarakat Kediri dan Khususnya warga Bujel dan Sekitarnya, istilah  krupuk gambir sudah tidak asing lagi. Karena krupuk gambir yang merupakan makanan khas daerah ini, sudah lama diproduksi di sejumlah daerah termasuk di Kediri. Lain daerah lain penyebutannya, tapi di wilayah Jawur Timur jajanan ini lebih familiar dengan sebutan opak gambir, opak gulung atau kue semprong.
 
Awalnya memang krupuk gambir dibuat renyah dengan rasa manis gurih dan ada sedikit rasa jahenya. Warnanya kecoklatan, warna asli ketika proses pemanggangan, yang tidak tercampur dengan bahan pewarna. Namun mengikuti perkembangan kuliner, bisa dibuat aneka rasa, warna  dan bentuk. Ada yang berbentuk gulung, kotak, contong atau kerucut serta segitiga. Riyanto menekuni usaha pembuatan krupuk gambir, sejak 25 tahun silam, setelah belajar dari temannya. Berangkat dari modal seadanya, berjalan hingga sekarang. Membuat krupuk gambir, tergolong berat, selain berhadapan dengan nyala api dari kompor, juga harus betah berdiri.
 
Bahan pembuatan krupuk gambir antara lain terigu, pati, gula, telur wijen, santan serta essen. Semua bahan dibuat adonan, kemudian dimasukan pada cetakan model jepit dan dipanggang di atas nyala api. Satu set alat membuat krupuk gambir buatan warga bujel, terdiri 6 cetakan untuk satu kompor. Nyaris tak berhenti tangannya bergerak, saat harus melepas krupuk cetakan, mengisi adonan cetakan yang sudah kosong, bahkan sesekali mengaduk adonan biar tidak mengental. Jadi  tangannya harus ceklatan dan bekerja kontinyu agar hasil krupuk buatannya tidak gosong. Tapi bagi warga bujel, pekerjaan yang ditekuni ini, bisa sebagai sampingan kerjaan di rumah.